TANGSEL – Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang Selatan terancam tutup, imbas dari kurangnya jumlah siswa.

Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa SMP swasta yang ada di Kecamatan Serpong saja mencatat, hanya memiliki kurang dari 15 orang siswa.

Bahkan pada tahun ajaran 2024/2025 ini, salah satu sekolah swasta tersebut hanya memiliki 1 (satu) orang siswa.

Diungkapkan Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta (KPSS) Kota Tangerang Selatan, Eko Pranoto, kondisi yang menimpa sejumlah sekolah swasta ini memang terjadi sejak beberapa tahun belakangan.

Menurutnya, hal ini juga diperparah dengan praktik siswa titipan, terutamanya di SMP Negeri favorit.

“Sekarang swasta ini sudah tidak sehat, imbasnya operasional sekolah. Kalau murid cuma satu bagaimana gurunya ngajar?,” katanya kepada awak media, Jum’at 19 Juli 2024.

Eko pun berharap, agar Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dapat segera bertindak, dalam menghadapi permasalahan terancam tutupnya sekolah swasta tersebut.

Hal ini sangat penting lanjut Eko, karena bukanlah tidak mungkin banyak sekolah tutup imbas tidak memiliki siswa.

“Yang penting satu kelas seusai aturan. Coba kalau satu kelas itu sesuai aturan, anggaplah 32. Kemudian yang terjadi ada 40, kan selisih 8. Kalau satu sekolah ada sepuluh kelas berarti ada kelebihan 80 siswa. Nah yang 80 ini kan bisa tersebar di swasta,” pungkasnya.

Beberapa sekolah swasta yang memiliki siswa, dengan jumlah sangat minim di Kecamatan Serpong diantaranya SMP AIS dengan jumlah siswa baru 10 orang, SMP BN 12 siswa, SMP IAF 4 Siswa, SMP IT JM 12 siswa, SMP Y 1 siswa, SMP KI 14 siswa, kemudian SMPS ITA 8 siswa.

 

Reporter : Adit