EMBARAN.CO — Total 44 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, didesak untuk segera memberikan klarifikasi soal menu Program Makan Tambahan (PMT) yang dinilai tidak efisien.
Desakan muncul dari aktivis Kabupaten Tangerang, Alamsyah, yang menganggap tidak efisiennya program untuk ibu hamil dan balita tersebut, ketika melihat menu makanan yang diberikan.
Aktivis sekaligus ketua LSM Geram Banten Indonesia itu menuturkan, berbagai aduan masyarakat sampai kepada pihaknya karena menu makanan yang disajikan mulai dari sempol, ayam, dimsum sampai makaroni.
Hal ini pun menjadi pertanyaan lanjutnya, apakah menu yang diberikan ini sanggup dan memiliki nilai gizi cukup, untuk menopang komitmen Pemkab Tangerang dalam upaya menurunkan angka stunting bagi ibu hamil dan balita.
“PMT lokal ini bukan hanya soal pemberian makanan, tapi bagian dari upaya sistematis untuk memastikan tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil berjalan optimal, sebagai investasi jangka panjang bagi generasi Kabupaten Tangerang” tegas Alamsyah, Kamis 7 Agustus 2025.
Persoalan nilai gizi dalam menu makanan yang diberikan ini harus jelas lanjut Alamsyah, apakah memang efektif dan layak.
Dimana dalam pemilihan menu juga harus melalui proses pengawasan serta evaluasi, juga melibatkan ahli gizi dalam perencanaannya sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Pemberian Makanan Tambahan, Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Masyarakat.
“Bagaimana kajian nilai gizi dari makanan yang diberikan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil dan balita sesuai standar Kementerian Kesehatan RI,” tutur Alam mempertanyakan.
Maka dari berbagai pertanyaan tersebut, dirinya kembali menegaskan bahwa seluruh pihak yang bertanggung jawab untuk segera melakukan klarifikasi.
Dimana dalam upaya permintaan klarifikasi itu, pihaknya telah secara resmi mengirimkan surat yang ditujukan kepada 44 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang dengan nomor : 0098.03/DPP/LSM/GRM-IND/VII/2025.
“Kami memandang penting hal ini untuk memastikan bahwa program PMT yang bertujuan mulia tersebut benar-benar berdampak positif, berbasis bukti, serta sesuai dengan prinsip kesehatan masyarakat, terutama dalam hal penanganan gizi buruk, stunting, dan peningkatan status kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tangerang Dr. Hendra Tarmizi saat dikonfirmasi, mengaku telah menerima informasi kaitan menu yang disoal tersebut.
Dirinya bahkan menegaskan, hal itu sudah sesuai dimana menu yang disediakan adalah termasuk sempol ayam dan makaroni.
Tinggalkan Balasan