TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Yang mana Dinkes memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan, dalam perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan serta sumber daya kesehatan.

Namun pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kecolongan terkait tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal itu diutarakan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Drg. Etta Darmayanti M. Kes, dalam agenda audiensi dan diskusi bersama LSM Geram Banten Indonesia di aula Dinas Kesehatan, Kamis (22/8).

“Terkait oknum Nakes yang tersandung Narkoba itu, kami akui kecolongan, dan Nakes tersebut sudah dinonaktfikan sebagai tenaga kesehatan”, ungkap Sekdis Dinkes Drg. Etta Darmayanti M. Kes.

Lebih jauh Drg. Etta pun mengakui bahwa di lingkup Dinkes maupun di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang belum pernah melakukan upaya tes urine bagi seluruh Nakes untuk mengetahui apakah Nakes tersebut bebas dari penyalahgunaan Narkoba.

“Kalau untuk Nakes baik di lingkup Dinkes maupun di seluruh Puskesmas kita memang belum melakukan test urine hanya test kesehatan biasa saja seperti Medical Cek Up atau MCU, ” ujarnya.

Ditanya soal upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan Narkoba atau program test urine bagi para Nakes, Drg. Etta menyebut, akan menyampaikan kepada Kepala Dinas yang mana dalam hal ini pihaknya belum memiliki anggaran.

IMG 20240822 WA0022
Foto : Sekdis Dinas Kesehatan (Kanan) dan Kabid P2P (Kiri)

“Kalau terkait program test urine bagi para Nakes, saya akan sampaikan ke pak Kadis, karena Dinkes sendiri tidak punya anggaran dan juga belum bisa dilaksanakan saat ini, harus mengusulkan anggaran tambahan” tandasnya.

Sementara itu Alamsyah selaku aktifis yang peduli terhadap dunia kesehatan mengaku prihatin jika Nakes tersandung Narkoba, apalagi di tingkat Puskesmas.

“Saya menilai Kadinkes Kabupaten Tangerang gagal, Mending dicopot karena dianggap tidak sungguh sungguh dalam memberantas narkoba, buktinya ada oknum Nakes yang tersandung Narkoba walaupun sudah berhentikan namun sampai saat ini pihak Dinkes tidak ada upaya melakukan pencegahan seperti test urine dengan alasan tak ada anggaran. Masa harus didesak dulu, ” ucap Alam.

Belum lagi kata Alam, banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan di Puskesmas, padahal Puskesmas itu adalah pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang menyediakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruh penduduk di wilayah kerjanya.

Puskesmas memberikan pelayanan pencegahan penyakit, konsultasi, saran pengobatan, dan penanganan rawat jalan. Puskesmas juga melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

“Masyarakat berharap bahwa puskesmas dapat menyediakan pelayanan yang berkualitas, komprehensif, dan berkesinambungan. Serta bersikap humanis saat memberikan pelayanan”, tegas Alamsyah. (Red)